Apa itu Persamaan Reaksi Kimia?
Nah, reaksi kimia biasanya ditulis dengan persamaan reaksi. Contohnya:
CH4+O2→CO2+H2O
Di sebelah kiri ada reaktan (bahan awal), sedangkan di sebelah kanan ada produk (hasil reaksi).
Hukum Kekekalan Massa
Seorang ilmuwan bernama Antoine Lavoisier pernah berkata:
“Massa zat sebelum reaksi = massa zat sesudah reaksi.”
Artinya, jumlah atom sebelum dan sesudah reaksi harus sama. Atom tidak bisa hilang atau muncul begitu saja, hanya bisa berubah ikatan.
Inilah alasan mengapa persamaan reaksi harus disetarakan.
Mengapa Persamaan Reaksi Kimia Harus Disetarakan?
Chemventurers, pernahkah kalian membuat teh manis? Kalau airnya 1 gelas, gulanya juga harus pas. Kalau kebanyakan gula → kemanisan, kalau kurang gula → hambar.
Nah, sama seperti itu, persamaan reaksi kimia juga harus seimbang.
Persamaan reaksi kimia harus disetarakan karena sesuai dengan Hukum Kekekalan Massa, yaitu jumlah atom sebelum dan sesudah reaksi harus sama. Atom tidak bisa hilang atau muncul begitu saja, hanya berubah ikatan. Misalnya, pada reaksi:
H2+O2→H2O
persamaan tersebut belum setara karena di sebelah kiri ada dua atom oksigen, sedangkan di sebelah kanan hanya ada satu. Seolah-olah ada satu atom oksigen yang hilang. Jika disetarakan menjadi:
2H2+O2→2H2O
maka jumlah atom di kiri dan kanan sudah sama, yaitu 4 atom H dan 2 atom O.
Selain itu, penyetaraan juga penting agar persamaan reaksi bisa digunakan untuk perhitungan stoikiometri. Misalnya, dari reaksi setara di atas kita tahu bahwa 2 mol H₂ bereaksi dengan 1 mol O₂ menghasilkan 2 mol H₂O. Informasi ini tidak bisa didapat jika persamaan tidak disetarakan. Dengan demikian, penyetaraan bukan hanya membuat reaksi sesuai hukum alam, tetapi juga membuat kita bisa menghitung jumlah zat dengan tepat, baik untuk belajar di kelas maupun dalam penerapan nyata di laboratorium dan industri.
Aturan Dasar Penyetaraan Persamaan Reaksi
Gunakan koefisien, bukan indeks. Koefisien ditulis di depan rumus, misalnya 2H2O2H_2O2H2O. Jangan pernah mengubah indeks karena akan mengubah zat.
Hitung jumlah atom di kiri dan kanan. Sesuaikan hingga jumlahnya sama.
Mulai dari unsur yang jarang muncul. Unsur seperti H dan O biasanya disetarakan terakhir.
Cek ulang hasilnya. Pastikan semua atom sudah seimbang.
Contoh:
CH4+O2→CO2+H2O
Hitung atom: C = 1 vs 1, H = 4 vs 2, O = 2 vs 3 → belum setara.
Setarakan H dengan menambahkan koefisien 2 di depan H2O:
CH4+O2→CO2+2H2O
Sekarang atom O di kanan = 4, maka koefisien O2 di kiri jadi 2:
CH4+2O2→CO2+2H2O
Persamaan sudah setara: C = 1, H = 4, O = 4 di kedua sisi.
Yuk, kita lanjutkan dengan mencoba simulasi agar semakin paham tentang penyetaraan reaksi